Sejarah Bukit Rhema Gereja Ayam di Magelang: Dekat Tetapi Bukan di Jogja!

Sejarah Bukit Rhema Gereja Ayam di Magelang: Bukan di Jogja!

Sering dikira berlokasi di Jogja, ternyata sejarah Gereja Ayam Bukit Rhema ini terletak di Magelang, Jawa Tengah, berjarak hanya 2 kilometer dari Candi Borobudur.

Meskipun disebut Gereja Ayam, sebenarnya bentuk arsitektur dari Gereja ini lebih menyerupai burung merpati. Tidak hanya terkenal karena keunikannya, tetapi Gereja ini juga sempat populer karena muncul di film “Ada Apa dengan Cinta 2”.

Profil Pendiri & Sejarah Bukit Rhema Gereja Ayam di Magelang

Dilansir dari situs resmi Bukit Rhema, sejarah pembangunan Gereja Ayam atau Bukit Rhema ini dibangun oleh Daniel Alamsjah. Ia menerima visi untuk membangun Rumah Doa bagi Segala Bangsa pada tahun 1988, lalu kemudian memulai pembangunan di tahun 1992.

Daniel Alamsjah adalah seorang pria kelahiran 17 Oktober 1943, yang lahir di keluarga dengan tantangan ekonomi di mana sehari-hari ia hanya bisa makan nasi dengan jagung. Hal ini membuatnya harus bekerja keras untuk bertahan hidup.

Ia sempat bekerja menjadi kenek truk, namun karena kelelahan akhirnya ia sakit dan mengidap penyakit paru-paru. Saat itu ia beribadah di GBI Rawabebek dan ia berdoa agar diberikan kesembuhan oleh Tuhan.

Tanpa disangka, ternyata ia bisa lulus tes kesehatan dan diterima bekerja di perusahaan ekspor dan impor sehingga makin memotivasi dirinya untuk belajar lebih banyak. Ia belajar Bomzaken secara otodidak dan bisa mengajarkan ilmunya pada orang lain/

Pada tahun 1978, suatu hal yang luar biasa terjadi lagi di mana ia diterima bekerja di perusahan asing yang populer di ibukota Jakarta. Padahal secara logika, ia tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi dibanding teman kerjanya yang lain.

Berkat yang ia terima ini membuatnya pulih secara finansial, namun ia tidak lupa pada kebaikan Tuhan, sehingga ia membentuk Persekutuan Doa Karyawan GRI Plaza yang sering diadakan di rumah pribadinya.

Suatu hari saat sedang berdoa, ia diberikan penglihatan oleh Tuhan di mana ada Rumah Tuhan di atas sebuah bukit. Saat itu, ia belum mengerti dengan jelas apa maksud penglihatan itu, ia juga tidak tahu bahwa manifestasinya adalah Gereja Ayam yang dekat dengan Jogja, hingga ia dan keluarga berkunjung ke Borobudur yang merupakan kampung dari sang istri.

Di sini ia melihat lokasi bukit yang sama persis dengan penglihatannya. Setelah ia kembali ke Jakarta, ia masih saja terbayang-bayang olehnya. Ia pun kembali ke sana untuk berdoa semalaman, di mana ia berteriak memuji dan mengagungkan Tuhan, dan mantaplah hatinya bahwa ia harus membangun Rumah Tuhan di bukit tersebut.

Tidak hanya itu, setelah kembali lagi ke Jakarta, pemilik tanah di bukit tersebut datang dan menawarkan tanah tersebut padanya. Namun perjalanan hingga kepemilikan dan pembangunan dimulai, ia harus menunggu cukuk lama, yaitu sekitar 4 tahun lamanya.

Meskipun Daniel banyak menghabiskan waktu di Jakarta, namun pada akhirnya ia dituntun oleh imannya sehingga menemukan Bukit Rhema ini. Saat itu, Daniel harus bolak balik Jakarta-Magelang sehingga pada hari kerja ia di Jakarta, sedangkan pada akhir pekan ia di Magelang membangun Gereja Ayam ini.

Terkesan sangat sulit dan berat, tetapi Daniel memiliki iman yang sangat kuat sehingga ia percaya pertolongan Tuhan sempurna dan indah pada waktunya. Daniel memiliki jiwa pelayanan yang luar biasa dengan visi yang kuat dari Tuhan.

Tidak hanya membangun Rumah Doa, tetapi hatinya juga tersentuh untuk membantun Panti Rehab Betesda yang berlokasi tidak jauh dari Gereja Ayam. Daniel tetap melayani umat Tuhan dan orang-orang yang kehilangan arah bahkan sampai ia berusia lebih dari 70 tahun.


Arsitektur Bukit Rhema Gereja Ayam Magelang

Arsitektur dari Gereja Ayam yang sering dikira terdapat di Jogja ini memiliki tampak luar yang tinggi dan panjang, dengan warna dominan putih.

Namanya menggambarkan bentuknya yang menyerupai hewan ayam, namun sebenarnya tujuan awalnya adalah menyerupai burung merpati. Tetapi karena unik, seiring banyaknya pengunjung ke tempat ini, sebagian besar yang melihatnya mengira desainnya mirip dengan ayam.

Terdapat 7 lantai di dalam gedung Gereja Ayam di Magelang yang masing-masing memiliki tujuan dan arti di baliknya. Terdapat banyak hiasan, lukisan, dan ornamen yang menghiasi dan menceritakan pesan di dalam gedung ini.

Lantai pertama menggambarkan seorang manusia yang terlahir suci sehingga fungsinya adalah sebagai tempat berdoa bagi siapapun dengan latar belakang apapun. Selanjutnya lantai kedua menggambarkan manusia yang telah beranjak dewasa dan mengetahui perbedaan nilai yang baik dan buruk.

Lalu lantai ketiga merupakan gambaran mengenai pergaulan yang bebas, khususnya pada masa remaja dan risiko terjerumus dalam penggunaan narkoba. Lantai keempat adalah mengenai keanekaragaman budaya dan adat Indonesia.

Lantai kelima menyimpan cerita tentang jatuh bangun dalam hidup dan pentingnya memiliki semangat untuk bangkit kembali. Lantai keenam adalah mulut yang terbuka yang memiliki arti kebahagiaan yang akan datang.

Yang terakhir adalah lantai ketujuh yang menggambarkan rasa bersyukur seorang manusia masih bisa hidup, bernafas, dan menikmati pemandangan yang indah.


Daya Tarik Bukit Rhema Gereja Ayam Magelang

Tempat wisata ini sangat banyak dikunjungi, baik oleh umat Kristiani maupun umat beragama lain. Berikut beberapa daya tariknya:

Wisata Religi

Tujuannya sebagai Rumah Doa Segala Bangsa menjadikan Bukit Rhema ini cocok bagi seluruh umat beragama yang ingin berdoa di sini. Bahkan juga terdapat ruangan doa pribadi agar lebih khusuk.

Wisata Edukasi

Di sini kamu bisa melihat mengenai bahaya narkoba, terutama pada lantai keempat dan Panti Rehab Betesda. Selain itu, kamu juga bisa belajar dan melihat lebih jauh mengenai sejarah berdiri dan keberagaman kultur yang terekam di sini.

Wisata Alam

Kawasan Bukit Rhema memiliki tempat wisata alam yang sangat indah, di mana kamu bisa melihat pemandangan dari ketinggian bukit, serta menikmati pepohonan rindang dan matahari terbenam di sekitar Gereja Ayam.

Wisata Kuliner

Pada tahun 2017, dibuka Kedai Rakyat W’Dank Bukit Rhema yang menjadi destinasi kuliner favorit para pengunjung Gereja Ayam. Di sini kamu bisa menikmati beragam makanan dan wedang hangat. Tiket masuk Gereja Ayam juga bisa kamu tukarkan dengan singkong goreng di sini.

Lokasi, Jam Operasional, dan Harga Tiket Masuk Bukit Rhema, Magelang

Lokasi dari Gereja Ayam sering dikira berada di Jogja, namun sebenarnya lokasinya berada di Magelang, tepatnya di Karangrejo Gombong, Kurahan, Kembanglimus, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56553.

Jam operasional tempat wisata ini adalah pukul 07.00 hingga 18.00 setiap hari. Aksesnya cukup mudah, dengan jarak hanya sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur dengan kendaraan pribadi.

Harga tiket masuk untuk wisatawan lokal cukup terjangkau, yaitu Rp 25.000 per orang.

Demikianlah Sejarah Bukit Rhema Gereja Ayam di Magelang: Dekat Tetapi Bukan di Jogja! Happy traveling!