Sanghyang Heuleut, Kolam Bekas Letusan Gunung Purba yang Eksotik

Menikmati sejuk-jernih air kolam di tengah alam? Datanglah ke Sanghyang Heuleut di Bandung Barat, tepatnya di Desa Rajamandala Kulon Cipatat. Tak jauh dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling yang terkenal itu.

Air kolam Sanghyang Heuleut mengandung sedikit unsur belerang yang bermanfaat untuk kesehatan kulit. Untuk mecapai lokasi ini kamu harus rela menempuh pendakian dengan medan berupa ngarai sempit dan berbatu terjal yang menantang.

foto dari harga tiket

Lokasi ini memang tersembunyi di tengah hutan dan dikitari oleh bebatuan alami yang menakjubkan. Datang sendiri atau bersama kawan sama asyiknya di Sanghyang Heuleut Bandung.

Kalau mau kemari bisa datang pada pagi hingga sore hari saja. Karena bukanya memang mulai pukul 08.00-16.00 WIB pada hari biasa, dan pukul, 07.00 – 17.00 WIB pada saat akhir pekan. Kami sarankan datang pada pagi hari kalau ingin menikmati kesejukan dan panorama indahnya.

Obyek wisata di ini belum dikelola secara resmi oleh pemerintah. Jadi saat ini pengelolaannya dilakukan secara swadaya oleh warga sekitar. Mereka juga siap jadi pemandu atau tour guide penjelajahan Sanghyang Heleut dengan tarif tak terlalu murah memang, yaitu mulai Rp100.000/orang. Maklum medannya memang terjal dan agak berbahaya untuk kurang berpengalaman.

foto dari harga tiket

Pengelola belum menyediakan fasilitas untuk menggelar tenda atau kemping di sini. Maklum lokasinya memang belum memadai untuk acara kemping. Hanya disediakan tempat duduk sederhana tanpa kehilangan nilai keindahan berwisata.

Rute
Rute ke Sanghyang Heulet dari Bandara Husein Sastranegara, maupun dari Stasiun Bandung dan Terminal Leuwipanjang menempuh jarak yang hampir sama yaitu antara 48 km hingga 50 km dengan watu tempuh 1,5 jam berkendara.

Tiket

Untuk masuk ke kamu harus membeli tiket masuk Sanghyang Heuleut. Murah ko:
Tiket Masuk Rp20.000
Parkir Motor Rp5.000
Parkir Mobil Rp10.000

Untuk biaya pemandu kena charge tersendiri pastinya.

Sejarah Sanghyang Heuleut
Sanghyang Heuleut dalam bahasa Sunda bermakna unik nan suci. Kata ‘sanghyang’ merujuk pada sesuatu yang dianggap suci dan memiliki kekuatan magis, sementara ‘heuleut’ bermakna jeda, atau perhentian waktu sementara.

Penamaan ini berasal dari mitos yang hidup dalam masyarakat setempat bahwa Sanghyang Heuleut adalah tempat para bidadari mandi dan menyucikan diri.

Namun bila melihat dari sisi ilmiah, Sanghyang Heuleut terbentuk dari letusan gunung api purba, yaitu Gunung Sunda. Letusannya yang dahsyat menyemburkan bebatuan besar yang membentuk tebing-tebing batu yang indah.

Sementara cekungan yang ditinggalkannya kemudian dialiri sungai Citarum. Dalam proses alam selama puluhan bahkan ratusan tahun jadilah sebuah danau indah berair jernih nan sejuk ini.

Pada musim kemarau, air danau ini berwarna hijau dan sangat jernih, berpadu dengan batuan besar yang memagarinya menciptakan keindahan yang tak akan kamu temukan di tempat lain.

Batu-batu besar yang memagarinya berwarna cokelat terang, kontras dengan warna hijau jernih air danau. Rerimbun semak yang tumbuh di sela-sela batu membuatnya semakin indah.

Di lokasi ini juga ada gua Tikoro dan gua Poek. Tikoro adalah kata dalam bahasa Sunda untuk menyebut ‘kerongkongan’, sedangkan poek untuk menyebut kegelapan. Konon di kedua lokasi inilah tempat hilangnya air danau purba. Seolah diserap kedua gua ini.

Pada sebelah selatan gua Tikoro terdapat dua tebing yang menjulang mengapit danau purba. Dinding batu yang menjulang ini menghubungkan dua puncak tebing, yaitu Pasir Kiara dan Puncak Larang. Masing-masing berketinggian 732 meter dan 850 meter. Di antara tebing ini terbentuk pula curug Sanghyang Heuleut.

Gua ini merupakan salah satu gua purbakala yang ada di Bandung. Bentuknya menyerupai celah yang terhimpit tebing-tebing menjulang. Celah ini seperti menyedot aliran air dari anak sungai Citarum.

foto dari MisterAladin

Aktivitas di Sanghyang Heuleut

Berenang
Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Sanghyang Heuleut setelah menikmati keindahan alamnya. Pertama pastinya berenang di kolam berkedalaman tiga meter ini. Kamu bisa meresapi sejuknya air kobalt. Kamu juga bisa terjun dari ketinggian tebir ke permukaan air.

Foto-foto
Alamnya yang indah dan menakjubkan berupa tebing-tebing yang menjulang, aliran sungai di celah sempit bebatuan serta rindang pepohonan yang masih asri tentu bisa jadi spot foto yang bagus.

Susur sungai
Kamu juga bisa melakukan susur sungai, yaitu menyusuri aliran air dari anak sungai Citarum yang berakhir di celah-celah gua tikoro dan gua poek. Kalau ingin menyusuri kedua gua tersebut kamu harus menuruni undakan yang terdapat di sekitar Sanghyang Heuleut.

Begitulah Sanghyang Heuluet yang ada di Desa Rajamandala, Cipatat, Bandung Barat, yang hampir dekat ke Purwakarta. Cukup layak untuk dikunjungi saat hari libur untuk menyegarkan pikiran.

Jangan lupa kalau kamu ingin menikmati foto atau melihat video melalui jaringan internet, supaya lebih aman sebaiknya gunakan Virtual Private Network atau (VPN) Mantap. VPN Mantap menjamin pengalaman nonton video lebih nyata, selain itu data privasi terjaga karena tidak bisa dilacak.